MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
DISUSUN OLEH : RIZKI YANSYAH MUHIDIN (55417318)
KELAS : 1 IA14
FAKULTAS : TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan
kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Manusia Dan Tanggung Jawab”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Ilmu
Budaya Dasar di Universitas Gunadarma.
Dalam Penulisan makalah ini kami
merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada
Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Tuhan yang
paling sempurna. Hidup manusia di samping sebagai makhluk Tuhan dan makhluk
individu, juga merupakan makhluk sosial yang hidup di dalam masyarakat. Di
dalam interaksi sosialnya, manusia di samping memiliki hak juga memiliki
kewajiban. Di mana kewajiban dan hak adalah satu kesatuan yang berkaitan dan
tidak dapat dipisahkan. Kewajiban manusia itulah yang mengharuskan manusia
untuk memiliki rasa tanggungjawab.
Pada dasarnya manusia dan
tanggungjawab itu berada dalam satu naungan. Tanggungjawab adalah suatu
kesadaran manusia akan tingkah laku dan perbuatannya, baik disengaja maupun
yang tidak disengaja. Setiap manusia memiliki tanggungjawabnya masing-masing
yang berbeda satu dengan yang lainnya. Di antaranya tanggungjawab seorang
pelajar akan belajar, tanggungjawab seorang kepala keluarga kepada keluarganya
untuk mencari nafkah bagi keluarganya, tanggungjawab seorang ketua RT kepada
warganya, tanggung jawab seorang dosen atau guru kepada mahasiswa atau peserta
didiknya untuk mengajar dan mendidik,
dan lain sebagainya.
Selain tanggungjawab, dalam diri
manusia juga terdapat pengabdian. Pengabdian adalah pilihan hidup seseorang
untuk mengabdi kepada siapa saja yang ia kehendaki, seperti mengabdi kepada
Tuhan Yang Maha Esa, mengabdi kepada orang tua, mengabdi kepada masayarakat,
bangsa dan negara, dan lain sebagainya. Di dalam pengabdian, manusia pasti
mengandung unsur pengorbanan dan kewajiban untuk melakukan suatu hal yang
biasanya akan dihargai dan menghasilkan sesuatu yang menjadi haknya. Tergantung
pada apa yang dia korbankan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud manusia itu?
2. Apakah pengertian tanggungjawab itu?
3. Apakah macam-macam tanggungjawab itu?
4. Apa hubungan antara manusia
dan tanggungjawab?
5. Apa sumber dan hakikat tanggung jawab itu?
6. Apakah pengertian dari pengorbanan?
7. Apakah pengertian dari pengabdian?
8. Apakah pengertian dari kesadaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan mengenai apa yang dimaksud
dengan manusia.
2. Menjelaskan menegai mengenai pengertian
tanggungjawab.
3. Menguraikan dan menjelaskan macam-macam
tanggungjawab.
4. Menjelaskan hubungan antara manusia dan
tanggungjawab.
5. Menguraikan dan menjelaskan sumber dan
hakikat tanggung jawab itu.
6. Menjelaskan pengertian pengorbanan.
7. Menjelaskan pengertian pengabdian.
8. Menjelasakan pengertian kesadaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia
1. Menurut para ahli
Ø
Nicolaus D. dan A. Sudiarja
Manusia adalah bhineka tetapi
tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohaniakan tetapi tunggan karena
jasmani dan rohani merupakan satu barang.
Ø
Upanisads
Manusia adalah kombinasi dari
unsur-unsur roh, jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
Ø I wayan Watra
Manusia adalah makhluk yang
dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
Ø
Sokrates
Manusia adalah makhluk hidup
berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
2. Menurut Bahasa
Secara bahasa manusia berasal
dari kata “ manu” yang berarti berfikir, berakal budi. Secara istilah manusia
dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realita,
sebuah kelompok atau seorang individu.Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa sebagai khalifah di muka bumi dengan dibekali akal pikiran agar dapat
berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara biologis maupun
rohani. Secara biologis manusia dibedakan secara fisik yaitu laki-laki dan
perempuan. Namun secara rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaan yang
mereka anut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
manusia adalah makhluk Tuhan yang bersifat individu atau social yang memiliki
akal pemikiran sehingga dapat memunculkan sebuah gagasa-gagasan baru didalam
kehidupannya.
B. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum
Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga
bertanggungjawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban
menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab
dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak
disengaja. Tanggungjawab juga berarti berbuat segala perwujudan kesadaran akan
kewajibannya.
Tanggung jawab merupakan ciri
manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena
ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula
bahwa pihak lain memerlukan pengabdian
atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran
bertanggung jawab perlu ditempuh
usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Tanggung jawab itu bersifat
kodrati, yang artinya tanggung jawab itu sudah menjadi bagian kehidupan manusia
bahwa setiap manusia dan yang pasti masing-masing orang akan memikul suatu
tanggung jawabnya sendiri-sendiri. Apabila seseorang tidak mau bertanggung
jawab, maka tentu ada pihak lain yang memaksa untuk tindakan tanggung jawab
tersebut.
Tanggungjawab berkaitan dengan
“penyebab”. Yang bertanggung jawab hanya yang menyebabkan atau yang melakukan
tindakan. Tidak ada tanggung jawab tanpa kebebasan dan sebaliknya. Tanggung
jawab bisa secara langsung, tetapi juga bisa secara tidak langsung (misalnya
pemimpinnya). Ada tanggung jawab restropektif (atas perbuatan yang telah
berlangsung) dan prospektif (perbuatan yang akan datang)
C. Macam-Macam Tanggung Jawab
Tujuan manusia berjuang itu untuk
memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Dalam usahanya itu
manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu
kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut
keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini dikenal beberapa
jenis tanggungjawab sebagai berikut:
1. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tanggung jawab terhadap Tuhan
menuntut kesadaran mau untuk memenuhi kewajiban atau pengabdian terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia haruslah bersyukur kepada
Tuhan atau karunia-Nya menciptakan manusia dan memberikan rezeki kepadanya.
Karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan, dan mengabdi itu wujud tanggung jawab
kepada Tuhan.
Tuhan menciptakan manusia di muka
bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan
manusia dengan mempunyai tanggung jawab
langsung terhadap Tuhan YME. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari
hukum-hukum Tuhan yang telah diatur sedemikian rupa dalam berbagai kitab suci
melalui berbagai maca-macam agama.
Pelanggaran dari hukum-hukum
tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan juga dengan peringatan yang
keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan
kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka
meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap tuhan
sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab manusia perlu
pengorbanan.
Contoh:
Ø
Setiap umat islam harus bertanggung jawab dengan agamanya dengan
menjalankan perintah-perintah Allah SWT, seperti shalat 5 waktu, berpuasa,
mengaji, membayar zakat, bersedekah, dan kegiatan agama lainnya.
Ø
Dalam agama kristen, seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah
selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan
hukum-hukum yang ada pada agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya
mengabdikan diri kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya. Dalam rangka
memenuhi tanggung jawabnya ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat manusia pada
umumya yang seharusnya meneruskan atau melangsungkan keturunannya, yang
sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan.
2. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Manusia diciptakan oleh Tuhan
mengalami periode lahir, hidup, kemudian mati. Agar manusia dalam hidupnya
mempunyai “harga”, sebagai pengisi fase kehidupannya itu maka manusia tersebut
atas namanya sendiri dibebani tanggung jawab. Sebab apabila tidak ada tanggung
jawab terhadap dirinya sendiri maka tindakannnya tidak terkontrol lagi. Intinya
dari masing-masing individu dituntut adanya tanggung jawab untuk melangsungkan
hidupnya di dunia sebagai makhluk Tuhan.
Contoh:
Ø
Manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawab
terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya, agar tidak
kelaparan.
Ø
Apabila kita berjanji kepada diri sendiri untuk merubah tingkah laku
kita yang buruk, kita harus menepati janji tersebut, karena dengan menepati
janji tersebut berarti kita bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri.
3. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat
kecil yang terdiri dari suami, istri, ayah, ibu, anak-anak dan juga orang lain
yang menjadi anggota keluarga. Setiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab
kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut banyak hal, salah satu
diantaranya adalah tanggung jawab menyangkut nama baik keluarga. Tetapi
tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, dan kehidupan. Untuk
memenuhi tanggung jawab dalam keluarga kadang-kadang diperlukan pengorbanan.
Contoh:
Ø
Seorang ayah rela bekerja membanting tulang demi memenuhi tanggung
jawabnya sebagai kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Ø
Sebagai kepala keluarga, seorang ayah harus bertanggung jawab kepada
keluarganya untuk memberi nafkah. Selain itu seorang ayah juga harus
bertanggung jawab untuk membimbing keluarganya.
4. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak
dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan kedudukanya sebagai makhluk
sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan
manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan
anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota
masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat
tersebut. Wajarlah apabila semua tingkah laku dan perbuatannya harus
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh:
Ø
Seorang ketua RT/RW harus bertanggung jawab kepada warganya. Apabila
terjadi perselisihan antar-warga, harus cepat ditangani dan jangan lepas tangan
atas kejadian yang terjadi dalam masyarakat.
Ø
Seseorang yang menyediakan rumahnya sebagai tempat pelacuran pada
lingkungan masyarakat yang baik-baik, apapun alasannya tindakan ini termasuk
tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat, karena secara moral psikologis
akan merusak masa depan generasi penerusnya di lingkungan masyarakat tersebut.
5. Tanggung jawab terhadap Bangsa dan Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa setiap
manusia dan setiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berfikir,
berbuat, bertindak, bertingkahlaku manusia terikat oleh norma-norma atau
ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunya
sendiri. Bila perbuatan manusia itu
salah, maka ia harus bertanggung jawabkan kepada negara.
Contoh:
Ø
Sebagai masyarakat Indonesia yang bertanggung jawab, kita seharusnya
dapat membayar pajak tepat waktu. Karena uang pajak juga untuk perkembangan
pembangunan di Indonesia, dan tentunya hasilnya pun untuk masyarakat Indonesia
juga yang menikmati.
Ø
Dalam novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, guru Isa yang
terkenal guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi
rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula dipertanggung jawabkan
kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu di ketahui ia harus berurusan dengan
pihak kepolisian dan pengadilan.
D. Hubungan Antara Manusia dan Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan sesuatu
yang mendampingi hak asasi manusia sejak lahir. Dapat kita lihat tanggung jawab
mengandung 2 unsur kata yaitu menanggung dan menjawab. Menanggung sendiri yaitu
memikul sesuatu baik nyata ataupun tidak sedangkan menjawab adalah sesuatu
hasil yang mutlak dari sebuah reaksi manusia dalam merespon sesuatu
disekitarnya. Dapat diartikan tanggung jawab adalah sesuatu yang ditanggung dan
harus dilakukan oleh manusia baik terlihat maupun tidak terlihat. Tanggung
jawab sendiri erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari manusia maka dari itu
diperlukan sebuah tekad untuk melaksanakan sebuah tanggung jawab
Contoh sehari-hari sebuah
tanggung jawab yaitu:
Ø
Seorang anak yang telah menerima hak untuk disekolahkan oleh orang
tuanya maka harus belajar dengan giat dan menjadi seorang siswa/siswi yang
berprestasi.
Ø
Tuhan menciptakan manusia ke dunia dan memberikan hak untuk hidup namun
manusia tersebut harus taat dan mematuhi larangannya agar tetap selamat.
E. Sumber dan Hakikat Tanggung Jawab
1. Sumber Tanggung Jawab
2. Hakikat Tanggung Jawab
Ada 2 hakikat dalam tanggung
jawab :
a. Bersifat Universal artinya tidak ada manusia
tanpa rasa tanggung jawab. Tanggung jawab manusia terhadap dirinya sendiri pada
umumnya tidak mengenal jenis kelamin, angka usia, status ataupun kedudukannya.
b. Bersifat Unik artinya nilai/kadar berbeda,
tergantung pendidikan dan lingkungan.
F. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik
yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebaga perwujudan, kesetiaan
antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan
semua dilakukan dengan ikhlas.
Timbulnya pengabdian itu pada
hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Apabila kita bekerja keras dari pagi sampai
sore dibeberapa tempat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kita, itu berarti
mengabdi kepada keluarga, karena kasih sayang kita pada keluarga. Lain halnya
jika keluarga kita membantu teman, karena ada kessulitan, mungkin sampai
berhari-hari ikut menyelesaikannya sampai tuntas, itu bukan pengabdian, tetapi
hanya bantuan saja. Pengabdian ini dapat berupa pengabdian yang kita tujukan kepada:
1. Pengabdian kepada Keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup
berkeluarga. Hidup berkeluarga ini didasarkan cinta dan kasih sayang. Kasih
sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada kasih
sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang tidak disertai pengabdian.
Berarti kasih sayang itu palsu atau semu. Pengabdian kepada keluarga ini dapat
berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri kepada suami dan
anak-anaknya, anak-anak kepada orang tuanya.
2. Pengabdian kepada Masyarakat
Manusia adalah anggota
masyarakat, ia tidak dapat hidup tanpa orang lain, karena tiap-tiap orang lain
saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup di masyarakat tidak mau
memasyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri, maka apabila mempunyai kesulitan
yang luar biasa, ia akan ditertawakan oleh masyarakat, cepat atau lambat ia
akan menyadai dan menyerah kepada masyarakat lingkungannya.
3. Pengabdian kepada Negara
Manusia pada hakikatnya adalah
bagian dari suatu bangsa atau warga negara suatu negara. Karena itu seseorang
wajib mencintai bangsa dan negaranya. Mencintai ini biasanya diwujudkan dalam
bentuk pengabdian. Tidak ada arti cinta tanpa pengabdian.
4. Pengabdian kepada Tuhan
Manusia tidak ada sendirinya,
tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib
mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada
Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kapada Tuhan Yanag Maha
Esa.
G. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang
berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk
menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat
kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu
pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Perbedaan antara pengabdian dan
pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta
benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan
diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada
transaksi, kapan saja diperlukan dan dilakukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk
kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian
sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam
pengabdian selalu dituntut pengorbanan, akan tetapi pengorbanan belum tentu
menuntut pengabdian.
H. Kesadaran
Kesadaran adalah keinsyafan akan
perbuatannya. Sadar artinya tahu dan mengerti atas segala perbuatan dan
akibatnya. Kesadaran bersumber pada unsur budaya dalam diri manusia. Sebagai
makhluk beradap dan berbudaya manusia menilai dan dinilai. Rasa tanggung jawab
lahir dari kesadaran moral manusia yang perwujudannya berupa kewajiban yang
harus dijalankan oleh manusia.
Kesadaran moral dikatakan
merupakan keterbukaan hati atau pikiran akan menghargai hak-hak dan kewajiban
orang lain, untuk berbuat yang tidak melanggar hak dan kewajiban orang lain.
Unsur-unsur dalam kesadaran
yaitu:
1. Perasaan Wajib
Kesadaran bahwa seseorang merasa
mempunyai beban atas kewajiban untuk melaksanakan sesuatu.
2. Rasional
Kesadaran yang didasarkan kepada
pikiran yang benar (akal sehat)
3. Kebebasan
Kesadaran yang tidak memperoleh
paksaan/tekanan, tidak memihak, tidak didasarkan perhitungan mencari keuntungan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanggung jawab dalam konteks
pergaulan manusia adalah suatu keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah
orang yang berani menanggung resiko atas segala hal yang menjadi tanggung
jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil,
bijaksana, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang
bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya melalui seluruh potensi
dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang mau berkorban untuk
kepentingan orang lain ataupun orang banyak.
Orang yang bertanggung jawab
dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan kewajibannya dengan
baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri ataupun oleh
orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan
menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan
tentunya tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang berlaku.
B. Saran
Kita sebagai manusia harus dapat
menempatkan diri kita dalam porsi kehidupan yang seimbang, yaitu dalam hak dan
kewajiban kita yang juga berhubungan dengan tanggungjawab kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/index-ilmu_budaya_dasar.htm
http://kamelia11.wordpress.com
diakses tanggal 25 Mei pukul 21.00 WIB
http://anwarabdi.wordpress.com
diakses tanggal 25 Mei 2018 pukul 21.00 WIB
http://yogiearieffadillah.wordpress.com/2013/06/04/makalah-manusia-dan-tanggung-jawab/
diakses tanggal 20 April 2014 pukul 21.00 WIB
http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/05/01/manusia-dan-tanggung-jawab/
diakses tanggal 07 April 2014 pukul
16.00 WIB
Lies Sudibyo, dkk. 2013. Ilmu
Sosial Budaya Dasar. Sukoharjo: Andi Yogyakarta
Comments
Post a Comment