MANUSIA DAN KEINDAHAN
DISUSUN OLEH : RIZKI YANSYAH MUHIDIN (55417318)
KELAS : 1 IA14
FAKULTAS : TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA
KATA
PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim..
Alhamdulillah,
penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas individu mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar (Softskill).
Dalam
penyelesaian tugas individu ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
terutama dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (Softskill) Bapak Ismael. yang
telah membina penulis.
Penulis
sadar masih banyak kekurangan didalam tugas individu ini. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan.
Semoga
tugas ini bermanfaat. Amien..
Depok,20
April 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia dilahirkan dan dibekali dengan banyak
sekali keindahan. Keindahannya baik dari dalam, dari luar, maupun yang ada
disekitarnya. Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai,
cantik, elok, molek dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran.
Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai
yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang
tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat
universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat,
kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.
B. Rumusan Masalah
Didalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian
keindahan, perbedaan antara keindahan sebagai suatu kualitas absrtak dan
sebagai sebuah benda tertentu yang indah, pngertian tentang keindahan yang
seluas-luasnya, penjelasan tentang nilai estetik, perbedaan nilai ekstrinsik
dan intrinsic, pengertian tentang kontemplasi dan ekstansi, pengertian renungan
dan teori-teori dalam keserasian.
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan materi ini
adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan dan keterkaitan antara manusia dan
keindahan. Mulai dari pengertian masing-masing dan hubungan keduanya. Dan untuk
memenuhi mata kuliah softskill.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Keindahan
Keindahan
adalah sifat-sifat yang merujuk kepada sesuatu yang hal indah di mana manusia
biasanya mengekspresikan perasaan indah tersebut dengan berbagai hal yang
mengandung unsur estetis yang dinilai secara umum oleh masyarakat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan
sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus, benar atau elok. Keindahan
dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan
budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi,
atau biasanya memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya
tertentu, untuk kesempurnaannya.
Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata
“bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa
Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy
dan Spanyol ”beloo”. Kata benda Yunani klasik untuk “keindahan ” adalah κάλλος,
kallos, dan kata sifat untuk “indah” itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine
untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα,
hora, yang berarti “jam.” Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian
dikaitkan dengan “berada di jam (waktu) yang sepatutnya.”
2.2
Keindahan Sebagai Suatu Kualitas Abstrak dan Sebagai Sebuah Benda yang Indah
Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak (Beauty as an
abstract quality) menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat
nonrealistic di mana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa
dimengerti secara umum oleh masyarakat dan terkadang tidak sesuai dengan
realita. Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk
dalam keindahan di mana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan
hanya dapat dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut
berdasarkan apa yang dipahaminya, biasanya dapat dipahami oleh orang-orang yang
mengerti akan keindahan tersebut atau ahli dalam menngartikan maksud dari karya
atau keindahan tersebut.
Sedangkan keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah
adalah keindahan yang memiliki konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dengan
kualitas abstrak di mana benda yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang
mewakili keindahan secara umum dan dapat dengan mudah diterima dan dipahami
oleh masyarakat luas.
Contoh keindahan dalam bentuk benda secara alami misalnya
manusia menaruh rasa kagum atas keindahan alam yang merupakan ciptaan
dari Yang Maha Kuasa. Seacara buatan tangan atau karya ciptaan
manusia yaitu karya seni yang memiliki nilai estetika yang dapat dinilai oleh
manusia.
2.3
Keindahan yang Seluas-luasnya
Keindahan
memiliki banyak pengertian. Menurut luasnya pengertian terbagi menjadi 3 yaitu
:
1.
Keindahan dalam arti
luas
2.
Keindahan dalam arti
estetis murni
3.
Keindahan dalam arti
terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian yang bermula
dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya
menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles
merumuskan keindahan sebagai sesuatu selain yang baik juga menyenangkan.
Plotinus menulis mengenai ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani
pada zaman dulu berbicara juga tentang sebuah pikiran yang indah dan adapt atau
kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti
estetis yang disebutnya “symetria” yaitu keindahan berdasarkan penglihatan dan
harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan
seluas-luasnya meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan
keindahan intelektual.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman
estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya
menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan, yakni berupa
keindahan dari bentuk dan warna. Nilai yang berhubungan dengan segala
sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai
adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas berdasarkan
kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu
sendiri. Nilai itu dipercaya terdapat pada sesuatu benda sampai terbukti
ketidak benarannya.
Keindahan dalam arti yang terbatas mempunyai arti yang lebih
disempitkan, sehingga hanya menyangkut benda benda yang dapat diserap atau
dapat dicerna dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna,
bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu
kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda
itu dengan si pengamat.
2.4
Nilai Estetik
Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang termasuk
di dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Dalam bidang filsafat,
istilah nilai seringkali digunakan sebagai suatu kata benda abstrak yang
berarti keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness).\
Estetik adalah rasa atau perasaan yang timbul dari seberapa
indah atau mempesonanya suatu objek yang di lihat ataupun yang dirasakan oleh
kita. Estetik berasal dari kata Estetika yang termasuk kedalam salah satu
cabang dari filsafat dan Estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu
keindahan dari suatu atau beberapa objek yang indah. Nilai Estetik sendiri mempunyai
arti dan nilai dari suatu keindahan yang kita rasakan setelah kita rasakan maka
kita pun akan menilai seberapa indah objek tersebut. Penilaian ini tergantung
pada individu masing-masing saat melihat keindahan objek tersebut. Penilaian
biasanya dilihat dari beberapa factor seperti latar belakang edukasi, selera
maupun mindset dan karakter orang-orang tersebut.
Nilai Estetika biasa nya terdapaat pada bidang atau dunia
seni, karena seni merupakan salah satu karya yang selalu menghadirkan keindahan
dalam setiap kali kita merasakan nya. Pada seni nilai Estetik sangat di
butuhkan agar para seniman dapat menyajikan keindahan saat mereka menampilkan
dan menyajikan kepada para penonton. Juga bisa di gunakan untuk layak atau
tidak nya suatu seni untuk di pertontonkan ke masyarakat umum. Bidang seni
biasanya dikaitkan dengan nilai Estetik, sebagai contoh bidang pada seni yang
membutuhkan nilai estetik yaitu bidang musik, di bidang musik sangat di
butuhkan keindahan agar keindahan dari musik yang di mainkan dan didengar oleh
para pendengar music, saat musik dimainkan barulah musik itu di nilai dan
memiliki nilai Estetik.
2.5 Nilai
Ekstrinsik dan Nilai Intrinsik
Nilai Ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai
alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (Instrumental/Contribution Value),
biasanya bersifat sebagai alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan pesan
kepada masyarakat atau penonton yang melihat karya seni tersebut. Contoh nilai
ekstrinsik adalah puisi. Bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris,
sajak, irama
Nilai Instrinsik adalah sifat baik dari benda yang
bersangkutan, atau suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Contoh nilai intrinsic adalah pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca
melalui (alat benda) puisi.
2.6 Pengertian
Kontemplasi dan Eksistansi
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk
menciptakan sesuatu yang bagus dan indah yang merupakan suatu proses
bermeditasi yaitu merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari
nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat menghasilkan suatu karya atau
ciptaan.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan,
merasakan dan menikmati sesuatu yang bagus dan indah. Apabila kontemplasi dan
ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi merupakan faktor
pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan faktor
pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan ciptaan tersebut. Karena derajat
atau tingkat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda pada setiap manusia,
maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.
Manusia menciptakan berbagai macam peralatan untuk
memecahkan rahasia gejala alami tersebut. Semua ini dilakukan dan hanya bisa
terjadi berdasarkan pemikiran pendahuluan yang dihasilkan oleh kontemplasi.
Siklus kehidupan manusia dalam lingkup pandangan ini menunjukkan bahwa
kontemplasi selain sebagai tujuan juga merupakan cara atau jalan mencari
keserba sempurnaan kehidupan manusia.
2.7 Renungan
Renungan berasal dari kata renung yang artinya adalah
diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam.
Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada
beberapa teori. Teori-teori itu ialah :
1. Teori Pengungkapan
Dalil dari teori ini ialah bahwa
“Art is an expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan
dari perasaan manusia ). Teori ini terutama berhubungan dengan apa yang dialami
oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi
yang paling terkenal adalah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan
karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “aesthetic as Science
of Expresion and General Linguistic”. Beliau antara lain mengatakan bahwa “art
is expression of impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan)
Expression adalah sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan
intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang
menghasilkan gambaran angan-angan (images).
Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.
Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.
2. Teori
Metafisik
Teori semi yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua,
yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya sebagian membahas estetik
filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato
mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan
rnetafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi
sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi
ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni
yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis (timan) dari realita duniawi
Sebagai contoh Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi dan indah sempurna
ciptaan Tuhan.
Kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dari negara Republik yang ideal menurut Plato.
Kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dari negara Republik yang ideal menurut Plato.
3. Teori Psikologis
Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi
dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya
tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik
dalam abad modem menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan
alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis.
Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903).
Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903).
2.8 Keserasian
Keserasian berasal dari kata
serasi dan kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar.
Keindahan adalah suatu kumpulan hubungan yang serasi pada suatu benda dan
diantara benda itu dengan si pengamat. Filsuf Inggris Herbert Read merumuskan
definisi bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang
terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi kita (beauty is unity of formal
relations among our sense-perception). Keserasian adalah perpaduan, pertentangan,
ukuran, seimbang. Terdapat 2 teori keserasian
1. Teori Objectif dan
Subjectif
Teori Objectif berpendapat bahwa keindahan atau
ciri-ciri yang menciptak nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang memang
melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang
mengamatinya.Pendukung teori objectif adalah Plato, Hegel. Teori Subjectif
menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak
ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda.
Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry.
2. Teori Perimbangan
Dalam
arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan
angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa
keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari
daya hidup, penggembaraan, dan pelimpahan. Teori pengimbangan tentang keindahan
dari bangsa Yunanai Kuno dulu dipahami dalam arti terbatas, yakni secara
kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka.
Keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun (mempunyai bagian-bagian). Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka. Teori ini hanya berlaku dari abad ke-5 sebelum Masehi sampai abad ke-17 Masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni.
Keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun (mempunyai bagian-bagian). Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka. Teori ini hanya berlaku dari abad ke-5 sebelum Masehi sampai abad ke-17 Masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Keindahan pada dasarnya adalah almiah.
Alam itu ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptan tuhan. Keindahan
menyangkut kualita hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity),
keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetri), keseimbangan (balance), dan
pertentangan (contrast). Dari ciri-ciri itu diambil kesimpulan,bahwa keindahan
tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan
kata-kata. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Dua hal yang
indah yang selalu berdampingan. Dua hal tersebut juga berdampingan dengan
Manusia. Manusia diberikan keindahan yang sangat luar biasa oleh Tuhan Yang
Maha Esa. Oleh sebab itu, manusia diharapkan untuk selalu menjaga
keindahan-keindahan yang dimilikinya, yang ada pada dirinya agar senantiasa
keindahan tersebut dapat berguna dan dinikmati oleh semua orang, serta untuk
mengetahui suatu keindahan dibutuhkan hal-hal seperti renungan, keserasian,
kehalusan dan kontemplasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://hendrowidodo46.blogspot.com/2011/06/keindahan-sebagai-suatu-kualitas.html
https://abra139210.wordpress.com/2011/03/15/manusia-dan-keindahan/
https://dienalj.wordpress.com/2013/04/04/nilai-estetik/
http://reshairnia.blogspot.com/2011/06/nilai-ekstrinsik-dan-intrinsik.html
http://sarahandreinaj.blogspot.com/2013/10/keindahan-yang-mengandung-nilai.html
http://djuriatun.blogspot.com/2011/06/pengertian-kontemplasi-dan-ekstansi.html
https://aisyahtyasmaharani.wordpress.com/2013/11/14/teori-teori-keserasian/
Comments
Post a Comment